Yang dimaksud dengan istilah inhibitor adalah zat yang menghambat pertumbuhan pada tanaman, sering didapat pada proses perkecambahan, pertumbuhan pucuk atau dalam dormansi.
Di dalam tanaman, inhibitor menyebar disetiap organ tubuh tanaman tergantung dari jenis inhibitor itu sendiri. Menurut Weaver, beberapa jenis inhibitor adalah merupakan bentuk phenyl compound termasuk phenol, benzoic acid, cinamic acid dan coffeic acid, Gallic acid dan shikimic acid merupakan turunan dari benzoic acid. Selanjutnya ia mengemukakan pula bahwa gallic acid dapat diketemukan pada buah yang matang, sedangkan ferulic acid dan pcoumaric acid merupakan ko faktor untuk IAA oksida.
Didalam alam, abscisic acid dapat dijumpai pada daun, batang, rhizoma, ubi (tuber), tunas (bud), tepung sari, buah , embrio, endosperm, ataupun kulit biji (seed coat) misalnya pada tanaman kentang, kacang, apel, adpokat rose dan kelapa. Plant growth retardant adalah inhibitor yang berperan dalam menghambat aktivitas apical meristematic. Zat kimia yang dikelompokkan dalam growth retardant adalah, Amo-1618, Phosfon-D, CCC (cycocel), SADH (succinic acid-2, 2-dimethyl hydazide) dan Morphactins (methyl-2-chloro-9-carboxylate/IT3233).
Peranan Inhibitor Dalam Tanaman
a. Abscissic acid
Di dalam tanaman, abscissic acid (ABA) menyebar didalam jaringan. inhibitor ini mempunyai fungsi atau peranan yang berlawanan dengan zat pengatur tumbuh : Auxin, Gibberellin dan Sitokinin.
b. Plant growth retardant
Plant growth retardant adalah inhibitor yang berlawanan dengan kegiatan gibberellin pada perpanjangan batang. Hal ini terbukti dari hasil penelitian Lang dkk dengan menggunakan CCC dan Amo-1618 pada jamur fusarium moniliforme dan tanaman derajat tinggi. Ternyata bahwa sintesis gibberelin diblokir sehingga gibberellin tersebut tidak berpengaruh. Sedangkan SADH menghambat diamin oksida (yang berperan dalam perubahan tryptamine menjadi IAA).
Secara garis besar ternyata inhibitor ini menghambat aktivitas auxin, gibberellin dan sitokinin. ABA sebagai salah satu jenis inhibitor mendukung dormansi, abscission dan senscence. Sedangkan SADH, CCC, Phoosfon-D dan Amo-1618 menghambat perpanjangan batang (cell elongation). Growth retardant ini aktivitasnya berlawanan dengan gibberellin.
MH (Maleic Hydrazide) sering digunakan sebagai herbisida dalam konsentrasi yang tinggi. Aktivitas MH ini menghambat aktivitas meristematic sehingga menhambat perpanjangan batang. Begitu pula morphactin dan turunannya, dengan menggunakan konsentrasi yang tinggi, dapat dipergunakan sebagai weed killer. Peranan bahan kimia ini adalah menghambat perpanjangan batang dan berfungsi pula untuk memecahkan auxillary bud.