-->

Pengertian Hormon Auksin

     

Auksin adalah salah satu hormon tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Hasil penemuan KoglKonstermans danThyman mengemukakan bahwa Indole Acetic Acid (IAA) adalah suatu auxin.

Kejadian di dalam alam
    
     Didalam alam, stimulasi auxin pada pertumbuhan celeoptile ataupun pucuk suatu tanaman, merupakan suatu hal yang dapat dibuktikan. praktek yang mudah dalam pembuktian kebenaran diatas dapat dilakukan dengan Bioassay method yaitu dengan the straight growth tets dan curvature test. Indoleacetaldehyde diidentifikasikan sebagai bahan auxin yang aktif dalam tanaman, selanjutnya ia mengemukakan bahwa zat kimia tersebut aktif dalam menstimulasi pertumbuhan kemudian berubah menjadi IAA. Perubahan tersebut adalah perubahan dari Trypthopan menjadi IAA.
     Tryptamine sebagai salah satu zat organik, merupakan salah satu zat yang terbentuk dalam biosintesis IAA. Dalam hal ini perlu dikemukakan dalam tanaman fanili Cruciferae dan merupakan zat yang dapat dikelompokkan kedalam auxin. Menurut Thimann dan Mahadevan, zat tersebut atas bantuan enzim nitrilase dapat membentuk auxin. ahli lainnya (Cmelin dan Virtanen) menerangkan bahwa Indoleacetonitrile yang terdapat pada tanaman, terbentuk dari Glucobrassicin atas aktivitas enzim Myrosinase, dan zat organik lain yang terbentuk dari Trypthopan dalam biosin. Thesis IAA adalah atas bantuan bakteri

Metabolisme Auxin

     Hasil penelitian terhadap metabolisme auxin menunjukkan bahwa konsentrasi auxin didalam tanaman mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi IAA ini adalah
  1. Sintesis Auxin
  2. Pemecahan Auxin
  3. In-aktifnya IAA sebagai akibat proses pemecahan molekul
     Sebagaimana diketahui, IAA adalah endogeneous auxin yang terbentuk dari Trypthoopan yang merupakan suatu senyawa dengan inti Indole dan selalu terdapat dalam jaringan tanaman didalam proses biosintesis, Trypthopan berubah menjadi IAA dengan membentuk Indole pyruvic Acid dan Indole 3- Acetaldehyde. Tetapi IAA ini dapat pula terbentuk dari Tryptamine yang selanjutnya menjadi Indole-3-acetaldehyde, selanjutnya menjadi Indole-3-acetid acid (IAA).
     Sedangkan mengenai perubahan Indole-3-acetonitrile menjadi IAA dengan bantuan enzim nitrilase prosesnya masih belum diketahui. Pemecahan IAA dapat pula terjadi didalam alam. Hal ini sebagai akibat adanya photo oksidasi dan enzim. Dalam peristiwa photo oksidasi ini, pigmen pada tanaman akan menyerap cahaya kemudian energi ini dapat mengoksidasi IAA. Adapun pigmen yang berperan dalam photo oksidasi ialah Ribovlavin dan B-Carotene.
     Ada hubungan yang berbanding terbalik antara aktivitas oksidasi IAA dengan kandungan IAA dalam tanaman. Dalam hal ini apabila kandungan IAA tinggi, maka aktivitas IAA oksidasi menjadi rendah, begitu pula sebaliknya. Didalam daerah meristematic yang kadar auxinnya tinggi, ternyata aktivitas IAA oksidasinya rendah. Sedangkan di daerah perakaran yang kandungan auxinnya rendah, ternyata aktivitas IAA oksidasinya tinggi.
     Proses lain yang menyebabkan inaktifnya IAA ialah karena adanya degradasi oleh photo oksidasi atau aktivitas suatu enzim.

Struktur molekul dan aktivitas auxin

     Menurut Koeffli, Thimann, dan went, aktivitas auxin ditentukan oleh :
  • Adanya struktur cincin yang tidak jenuh
  • Adanya rantai keasaman (acid chain)
  • Pemisahan karboksil grup (-COOH) dari struktur cincin
  • Adanya pengaturan ruangan antara struktur cincin dengan rantai keasaman.
     Keempat persyaratan diatas merupakan faktor yang menentukan terhadap aktivitas auxin. Tentang sifat dari rantai keasaman, koeffli menerangkan bahwa posisi dan panjang rantai keasaman, berpengaruh terhadap aktivitas auxin. Rantai yang mempunyai karboksil grup dipisahkan oleh karbon atau oksigen yang akan memberikan aktivitas yang normal.

Arti auxin bagi fisiologi Tanaman

     Auxin sebagai salah satu hormon tumbuh bagi tanaman mempunyai peranan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari segi fisiologi, hormon tumbuh ini berpengaruh terhadap :
  1. Pengembangan sel
  2. Phototropisme
  3. Geotropisme
  4. Apical dominasi
  5. Pertumbuhan akar 
  6. Parthenocarpy
  7. Abisission
  8. Pembentukan callus
  9. Respirasi
Powered by Blogger