1. Perbandingan ukuran embrio dengan endosperm dapat digunakan untuk mengelompokkan benih menjadi :
- Kecil : ukuran embrio kurang dari seperempat endosperm
- Seperempat : ukuran embrio sekitar seperempat endosperm
- Setengah : Ukuran embrio sekitar setengah endosperm
- Dominan : Ukuran embrio lebih dari tiga perempat endosperm
- Total : Benih tidak mempunyai endosperm, ukuran embrio sebesar benih
2. Berdasarkan ukuran, bentuk, posisi embrio, benih dapat dikelompokkan menjadi :
- Basal : Embrio terletak dibagian basal (mikropilar) kantong embrio. Ukuran dan bentuk embrio sangat bervariasi, dapat berupa embrio rudimenter, melebar, kapitata, atau lateral
- Periferal (Chenopodiaceae) : embrio berada dibagian pinggir
- Axilar : embrio terletak di tengah yang bentuknya bervariasi, misalnya linear (lurus), miniatur (kerdil/mikro) dan foliata (spatulata, membengkok, melipat dan terbenam).
3. Berdasarkan ada tidaknya endosperm, benih dikelompokkan menjadi :
- Albuminus/endospermus : embrio kecil dengan cadangan makanan untuk perkecambahan berupa endosperm yang besar.
- Exalbuminus/non endospermus : embrio besar, dan tidak terdapat endosperm yang berarti pada struktur benih. Cadangan makanan untuk perkecambahan berupa kotiledon.
Struktur Eksternal Benih
Dapat dikelompokkan menurut berbagai kategori sebagai berikut :
- Berdasarkan ukuran : sangat bervariasi mulai dari yang sangat kecil (anggrek, bayam) sampai sangat besar (kelapa)
- Berdasarkan bentuk : elips, oblong (bulat panjang), ovoid (bulat telur), lenticular (tonjolan), globose (bulat), reniform (bentuk ginjal), sectoroid, flat (pipih), bentuk hati, segitiga, tidak beraturan, dan lain-lain.
- Berdasarkan warna kulit luar : pada umumnya coklat atau kecoklatan, tetapi sangat bervariasi seperti putih, merah, hijau, biru, hitam, dan lainnya.
- Berdasarkan permukaan kulit benih, ditemukan benih mengkilap, kusam, halus, kasar, polos, ada guratan/pola dan lainnya.